Netflix baru-baru ini merilis pedoman ketat tentang konten yang diizinkan dalam gambar mini dan ilustrasi untuk serial dan film mereka. Pedoman ini bertujuan untuk membuat konten “ramah keluarga” sambil tetap menghormati sensitivitas tertentu. Mari kita jelajahi apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan oleh platform streaming ini dalam materi promosi visualnya, termasuk aturan tentang kata-kata kasar, ketelanjangan, kekerasan, dan topik sensitif.
Aturan Ketat untuk Gambar Mini
Netflix menerapkan aturan yang sangat spesifik untuk visual yang muncul di platformnya. Tujuannya adalah menyajikan konten yang “cocok untuk ruang keluarga” – artinya tidak menyinggung dan sesuai untuk semua audiens. Pedoman ini mencakup kata-kata kasar, gestur ofensif, kekerasan, ketelanjangan, dan topik-topik sensitif.
Sebagai contoh, beberapa kata kasar harus disensor dengan tanda bintang. Simbol kebencian seperti bendera Nazi sepenuhnya dilarang. Untuk kekerasan, Netflix melarang gambar berdarah atau senjata yang diarahkan ke penonton. Ketelanjangan harus tetap sugestif tanpa terlalu eksplisit.
Kekerasan dan Senjata: Apa yang Diizinkan
Mengenai kekerasan, Netflix mengizinkan adegan aksi yang distilisasi atau seni bela diri, selama tidak ada dampak atau cedera eksplisit. Senjata dapat ditampilkan tetapi tidak boleh diarahkan langsung ke penonton atau karakter lain, terutama anak-anak. Serial seperti “La Révolution” misalnya, ditolak karena seorang karakter memegang pedang di dekat leher karakter lain.
Ketelanjangan dan Seks: Mengutamakan Sugesti
Untuk ketelanjangan, Netflix lebih memilih gambar yang sugestif daripada eksplisit. Adegan seks harus tetap diskrit, seperti yang ditunjukkan dalam contoh “Sex Education” di mana gambar dipotong ulang agar tidak terlalu mengejutkan. Platform ini memberikan beberapa contoh yang mendekati batas penerimaan, seperti “365 Hari” atau “Ride or Die”, yang bermain dengan sensualitas tanpa menunjukkan ketelanjangan frontal.
Narkoba dan Alkohol: Representasi yang Terkendali
Representasi zat terlarang ditoleransi jika penting untuk plot, tetapi tidak boleh mendorong konsumsi. Untuk alkohol, orang dewasa dapat ditampilkan minum selama masih dalam batas wajar. Namun, konsumsi oleh anak di bawah umur dilarang. Netflix mengutip contoh “Bad Moms” di mana karakter minum bir, yang diterima karena penting dalam cerita.
Topik Sensitif: Kehati-hatian Diperlukan
Netflix merekomendasikan kehati-hatian yang besar dengan topik berita sensitif seperti Covid-19 atau kekerasan polisi. Simbol keagamaan harus digunakan dengan hormat. Peta geografis sebaiknya dihindari untuk menghindari kontroversi tentang perbatasan. Terakhir, tema seperti bunuh diri atau aborsi hanya boleh muncul jika sangat penting untuk cerita.
Keseimbangan antara Kreativitas dan Batasan
Pedoman yang ditetapkan Netflix menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara kebebasan artistik dan batasan komersial. Netflix terkadang dilihat sebagai “musuh” oleh beberapa penerbit seni, yang takut akan penyeragaman konten. Platform ini memang harus memuaskan audiens global sambil tetap menarik.
Namun, aturan-aturan ini tidak menghalangi Netflix untuk memproduksi konten yang orisinal dan berani. Serial seperti “The Boys” misalnya, mendorong batas kekerasan dan provokasi sambil tetap mematuhi pedoman dalam materi promosi visualnya. Ini adalah contoh bagaimana para kreator dapat bermain dengan batasan-batasan ini.
Dampak pada Kreasi dan Persepsi Karya
Aturan-aturan ini berdampak langsung pada cara karya dipresentasikan dan diterima oleh publik. Algoritma Netflix, yang mempersonalisasi ilustrasi berdasarkan selera setiap pengguna, harus mempertimbangkan pedoman ini. Hal ini terkadang dapat menyebabkan representasi yang menyesatkan atau reduktif dari karya-karya tersebut.
Di sisi lain, batasan-batasan ini juga dapat merangsang kreativitas tim pemasaran. Mereka harus menemukan cara-cara orisinal untuk merepresentasikan konten tanpa melanggar aturan. Ini adalah tantangan yang terkadang dapat melahirkan visual yang inovatif dan mengesankan.
Pada akhirnya, pedoman ini mencerminkan keinginan Netflix untuk menemukan keseimbangan antara inovasi artistik dan aksesibilitas untuk publik yang luas. Sebuah keseimbangan yang rumit, namun diperlukan untuk platform yang menargetkan audiens global dan beragam. Bagi para pecinta film, penting untuk memahami batasan-batasan ini sambil tetap menghargai kreativitas di balik konten yang disajikan.
Netflix baru saja mengungkapkan pedoman ketat mereka tentang apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam karya seni dan miniatur di platform mereka. Peraturan ini mencakup berbagai topik sensitif seperti kekerasan, seksualitas, narkoba, dan isu-isu kontroversial. Bagaimana menurut Anda tentang batasan-batasan ini? Apakah mereka terlalu membatasi kreativitas atau justru diperlukan untuk menjaga konten tetap sesuai untuk semua umur?