Here is the article in Indonesian, formatted in HTML as requested:
Sutradara Halina Reijn memuji peran koordinator intimitas dalam pembuatan film thriller erotis “Babygirl” yang dibintangi Nicole Kidman dan Harris Dickinson. Reijn menyatakan bahwa kehadiran koordinator intimitas memungkinkan terciptanya adegan seks yang lebih berani sambil tetap menjaga kenyamanan dan keamanan para aktor. Pendekatan modern terhadap seksualitas di layar ini memunculkan pertanyaan tentang evolusi praktik dalam industri perfilman.
Era Baru untuk Adegan Intim di Industri Film
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, sutradara Halina Reijn mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada koordinator intimitas Lizzy Talbot, yang kehadirannya di set “Babygirl” sangat menentukan. Menurut Reijn, kolaborasi ini memungkinkan terciptanya adegan seks yang jauh lebih berani dibandingkan jika para aktor harus menanganinya sendiri. Dia menekankan bahwa ide membiarkan aktor mengelola adegan-adegan ini sendiri kini sudah ketinggalan zaman.
Keamanan dan Kreativitas Berjalan Beriringan
Reijn menekankan pentingnya kehadiran koordinator intimitas di lokasi syuting, tidak hanya untuk keamanan para aktor, tetapi juga untuk sutradara dan seluruh kru. Dia menegaskan bahwa pendekatan ini membuka kemungkinan kreatif baru, memungkinkan eksplorasi seksualitas di layar yang lebih dalam sambil tetap berada dalam kerangka profesional dan aman.
Perdebatan yang Memecah Belah Industri
Pernyataan Reijn muncul dalam konteks di mana beberapa aktor, seperti Mikey Madison dalam “Anora”, memilih untuk tidak menggunakan koordinator intimitas. Perdebatan ini menyoroti pendekatan berbeda dalam pembuatan adegan intim di industri perfilman modern. Beberapa aktor merasa nyaman tanpa pengawasan ini, sementara yang lain menganggapnya sebagai perlindungan yang penting.
Pengalaman Nicole Kidman dalam “Babygirl”
Nicole Kidman, yang memerankan Romy dalam “Babygirl”, berbagi pengalaman positifnya selama syuting. Dia menekankan pentingnya kepercayaan kepada sutradara dan kru, yang meyakinkannya bahwa tidak ada yang akan dimasukkan ke dalam film tanpa persetujuannya. Pendekatan ini memungkinkan aktris tersebut merasa cukup aman untuk mengeksplorasi wilayah baru dalam aktingnya.
Perubahan Paradigma dalam Industri Film
Penggunaan koordinator intimitas yang semakin meningkat menandai titik balik penting dalam cara industri film menangani adegan seks dan ketelanjangan. Evolusi ini mencerminkan kesadaran yang lebih besar tentang masalah persetujuan dan kesejahteraan aktor, sambil membuka jalan bagi representasi keintiman yang lebih berani dan autentik di layar.
Bagaimana pendapat Anda tentang peran koordinator intimitas dalam produksi film? Apakah kehadiran mereka benar-benar memungkinkan adegan yang lebih berani sekaligus melindungi para aktor? Mari berbagi pandangan Anda tentang perkembangan praktik ini dalam industri perfilman!